Prospek Bisnis Kambing Perah

Kambing perah memang masih terasa asing bagi sebagian masyarakat. Produk susunyapun masih sangat ekseklusif karena dijual dan didistribusikan dalam jumlah terbatas. Padahal dengan khasiatnya dalam meningkatkan kesehatan tubuh, membantu dan mengatasi sejumlah penyakit, serta menambah kecantikan, jelas bisnis kambing perah sangat menggiurkan. Apalagi hal ini didukung oleh harga jual susu yang sangat tinggi. Tentu bisnis ini akan semakin menarik bila produk dari kambing perah diperkenalkan secara luas kepada masyarakat.

Pada dasarnya jenis kambing perah merupakan ternak dwiguna. Artinya, kambing dipelihara untuk menghasilkan susu dan daging. Diantara kambing-kambing perah, kambing PE (peranakan Etawah) termasuk tipe kambing perah unggul, karena memiliki kemampuan memproduksi susu sebanyak 1,5 – 3 liter/hari. Dengan kemampuan produksi susu tersebut maka kambing perah PE cukup signifikan untuk dikembangkan sebagai ternak penghasil susu yang sangat potensial. Selain itu kambing PE pun sangat adaptif dengan topografi di segala wilayah, tidak memerlukan lahan luas dan pembudidayaannya relatif mudah sehingga dapat dijadikan bisnis keluarga dalam upaya peningkatan dan memperbaiki gizi buruk.

Dalam waktu dua tahun kambing Peranakan Etawa ( PE )  dapat beranak tiga kali dengan setiap kali beranak rata-rata dua ekor. Kambing dara siap dikawinkan umur 10 bulan, dengan lama kebuntingan sekitar 147 – 160 hari. Masa produksi atau laktasi dapat mencapai delapan kali atau berumur 7 tahun. Harga susu di pasaran saat ini mencapai  Rp. 10.000 – Rp. 20.000/liter, sementara harga bibit umur 4 – 8 bulan adalah Rp 35.000 - Rp 45.000/ kg berat hidup. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa kambing PE memiliki dua keunggulan, yaitu sebagai ternak perah dan sebagai kambing potong.

Mengingat potensi di wilayah kita, seperti sumberdaya alam, potensi tenaga kerja, lingkungan sangat mendukung, maka pengembangan peternakan kambing penghasil susu dan daging dapat dilakukan melalui sistem pertanian terpadu baik organik maupun spesifik lokalita dengan mengintegrasikan tanaman dan peternakan.
Dengan pengembangan sektor tersebut, diharapkan petani peternak akan meningkat pendapatan dan kesejahteraannya yang pada gilirannya akan meningkatkan kesehatan dan meningkatkan pengetahuan, serta meningkatkan pendidikan putra-putri yang akan menciptakan sebuah generasi terdidik yang siap pakai sebagai:” sumber daya manusia yang mampu menyerap alih teknologi”.

Untuk itu diperlukan kerja keras, kerjasama dan kerja orientasi jangka panjang sehingga antara lembaga pemerintah, swasta dan praktisi di lapangan dan pengusaha terjalin secara sinergi dan berkesinambungan.

0 comments:

Posting Komentar